Alga Mikroskopis
ALGA
MAKROSKOPIS
A. KLASIFIKASI
ALGA
Sistem
klasifikasi algae ada bermacam-macam. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan
terutama dalam penelitian fisiologi, biokimia, dan penggunaan mikroskop
elektron, maka klasifikasi algae ke dalam divisinya, kini didasarkan pada:
1. pigmentasi,
2. hasil
fotosintesis,
3. Flagelasi
4. sifat
fisik dan kimia dinding sel,
5. ada
atau tidak adanya inti sejati.
Atas
dasar hal tersebut, Smith membagi algae menjadi; Divisi: Chlorophyta,
Euglenophyta, Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, Rhodophyta dan Cyanophyta.
Pyrrophyta, Chrysophyta,dan Euglenophyta termasuk Protista (Protista algae);
Cyanophyta termasuk Monera.
B. PENGERTIAN
ALGA MAKROSKOPIS
Alga
merupakan tumbuhan thallus yang tidak mempunyai akar,batang,daun,dan bunga.
Struktur perkembangbiakannya hamper selalu bersel tunggal,jika ada yang bersel
banyak setiap komponen sel membentuk satuan reproduksi baiksebagai zoospore
maupun gamet. Alat reproduksi tidak memiliki lapisan luar yang terdiri atas
sel-sel steril.Alga tidak pernah menghasilkan embrio, yaitu zigotnya tidak pernah
berkembang menjadi tumbuhan muda yang bersel banyak ketika masih terbungkus
oleh alat kelamin betina.
C. KELOMPOK-KELOMPOK
ALGA
Kelompok
alga terbagi menjadi dua divisi yaitu :
1. Alga
Prokariotik
2. Alga
Eukariotik
a. Alga
Prokariotik
Alga
biru-hijau kini dimasukkan sebagai bakteri sehingga dinamakan
Cyanobacteria(bakteri biru-hijau,dulu disebut Cyanophyceae) dengan
demikian,sebutan “alga’’ menjadi tidak valid, Cyanobacteria memiliki struktur
sel prokariotik seperti halnya bakteri, namun mampu melakukan fotosintesis
langsung karena memiliki klorofil.Sebelumnya,alga ini bersama bakteri masuk ke
dalam kerajaan monera.Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya diketahui
bahwa ia lebih banyak memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke
dalam kelompok baltei benar(Eubacteria).Sebagai tambahan, beberapa kelompok
organisme yang sebelumnya sebagai bakteri,sekarang malah dipisahkan menjadi
kerajaan sendiri ,Archaea.
b. Alga
Eukariotik
Jenis-
jenis alga lainnya memiliki struktur sel eukariotik dan mampu
berfotosintesis,entah dengan klorofil maupun dengan pigmen-pigmen lain
yang membantu dalam asimilasi energy.
Dalam
taksonomi paling modern ,alga-alga eukariotik meliputi filum/division berikut
ini:
1. Archaeplastida:
Regnum Viridiplantae atau Plantae (tumbuhan) :
o Fillum
Chlorophyta (alga hijau)
o Fillum
Charophyta (alga hijau berkarang)
2. Archaeplastida
: Regnum incertae sedis
o Fillum
Rhodophyta(alga merah)
3. Archaeplastida
: Regnum incertae sedis
o Fillum
Glaucophyta
4. Superregnnum
Caboza:Regnum Excavata
5. Superregnum
Cabozoa : Regnum Rhizaria
o Fillum
Cercozoa (kelas Cholorarachnia)
Kelompok
Alga berdasarkan dominansi pigmennya.
Berdasarkan
dominansi pigmennya,alga dapat dibedakan menjadi alga cokelat, alga merah, alga
keemasan, diatom, dan alga hijau.
A. Alga
Cokelat (Phaeophyta)
Warna
alga cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin) yang secara
dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan. Selain
fukosantin, alga cokelat juga mengandung pigmen lain seperti klorofil a,
klorofil c, violasantin, beta-karoten, dan diadinosantin.
Alga
cokelat merupakan alga yang memiliki talus terbesar dibandingkan jenis alga
lainnya.Pada kondisi yang sesuai, Macrocystis sp. atau alga cokelat raksasa
dapat mencapai panjang 100 meter dan kecepatan tumbuh mencapai 15 cm per
hari.Alga cokelat yang sering ditemukan di tepi pantai sedang mengalami fase
diploid dari siklus hidupnya.
a) Ciri-ciri
alga cokelat
Ciri-ciri
alga cokelat adalah sebagai berikut:
a. Ukuran
talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Berbentuk tegak, bercabang,
atau filamen tidak bercabang.
b. Memiliki
kloroplas tunggal. Ada kloroplas yang berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan
ada pula yang berbentuk benang.
a. Memiliki
pirenoid yang terdapat di dalam kloroplas. Pirenoid merupakan tempat menyimpan
cadangan makanan. Cadangan makanan yang terdapat pada alga ini berupa
laminarin.
b. Bagian
dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar
tersusun dari gumi. Pada dinding sel dan ruang antarsel terdapat asamalginat
(algin).
c. Mempunyai
jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan
transportasi pada tumbuhan darat.
a) Habitat
Alga
cokelat umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu agak dingin dan
sedang.Hanya ada beberapa jenis alga cokelat yang hidup di air tawar.
Di
daerah subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah literal
sampai sublitoral. Di daerah tropis, alga cokelat biasanya hidup di kedalaman
220 meter pada air yang jernih.
b) Cara
Hidup
Alga
cokelat bersifat autotrof.Foto-sintesis terjadi di helaian yang menyerupai
daun.Gula yang dihasilkan ditransportasikan ke tangkai yang menyerupai batang.
c) Peranan
Alga Coklat dalam kehidupan
Alga
cokelat bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi.Algin (asam alginat) yang
merupakan bagian koloid dari alga cokelat digunakan dalam pembuatan es krim,
pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, losion, dan krem sehabis
bercukur.Selain itu, alga cokelat digunakan untuk makanan ternak dan sebagai
pupuk karena kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi sedangkan fosfornya
rendah.
d) Reproduksi
Reproduksi
pada alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual
dengan pembentukan zoosporaberflagela dan fragmentasi, sedangkan reproduksi
seksual terjadi secara oogami atau isogami.Reproduksi seksual alga cokelat
hampir serupa dengan pembiakan generatif tumbuhan tingkat tinggi.Contohnya
adalah reproduksi pada Fucus vesiculosus. Selain berkembang biak secara
aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus juga berkembang biak dengan cara
seksual dengan oogami.
Proses
oogami adalah sebagai berikut. Ujung lembaran talus yang fertil membentuk
reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak.Di dalam reseptakel
terdapat konseptakel yang mengandung anteridium yang menghasilkan sel kelamin
jantan (spermatozoid) dan oogonium yang menghasilkan sel telur dan
benang-benang mandul (parafisis).
Anteridium
berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak rapat satu sama lain pada filamen
pendek bercabang-cabang yang muncul dari dasar dan tepi konseptakel. Tiap
anteridium menghasilkan 64 spermatozoid.
Oogonium
berupa badan yang duduk di atas tangkai.Oogonium jumlahnya sangat banyak dan
tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Akan tetapi, hanya 40% dari sel telur
yang dapat dibuahi dan hanya 1 atau 2 dari setiap 100.000 spermatozoid dapat
membuahi sel telur. Zigot lalu membentuk dinding selulosa dan pektin, kemudian
melekat pada suatu substrat dan tumbuh menjadi individu baru yang diploid.
Contoh
alga cokelat, antara lain:
a)
Fucus serratus
b)
Macrocystis pyrifera
c)
Sargassum vulgare
d)
Turbinaria decurrens
Poin
kunci
Phaeophyta
memiliki pigmen dominan fukosantin, bertalus terbesar di antara alga yang ada,
dan memilliki pirenoid untuk menyimpan laminari di ruang antarsel.
Berikut
ini akan kita bahas salah satu jenis alga cokelat, yaitu Sargassum. Sargassum
merupakan genus dengan anggota lebih dari 150 spesies.Alga ini banyak terdapat
di perairan tropis dan subtropis, misalnya lautan Atlantik sebelah barat, yaitu
laut Sargasso.
Sargassum
muticum adalah salah satu contoh gulma laut yang berasal dari Jepang.Saat
ini, alga tersebut sudah tersebar di pantai barat Amerika Utara dan Inggris.
Ciri-ciri
Sargassum :
1) bentuk
talus seperti pohon
2) batang
utama pipih, mempunyai bagian seperti daun di sisi samping
3) kantong
udara berbentuk bulat
4) reseptakel
mempunyai modifikasi cabang yang berbentuk bulat Sargassum
5) konseptakel
terdapat di ujung cabang-cabang
6) hidup
di daerah literal dan sublitoral
7) hidup
melayang di air atau melekat pada substrat.
Sargassum
yang hidup melayang tidak dapat bereproduksi secara seksual tetapi dapat
melakukan fragmentasi.
B.Alga
Merah (Rhodophyta)
Alga
merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang lembayung atau
kemerah-merahan.Kromatofora berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung
klorofil a, klorofil b, serta karotenoid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh
warna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama yang mengadakan fluoresensi. Jenis
Rhodophyta tertentu memiliki fikosianin yang memberi warna biru.
a) Ciri-ciri
alga merah
a. Talus
berupa helaian atau berbentuk seperti pohon. Banyak alga merah yang tubuhnya
dilapisi kalsium karbonat.
b. Tidak
memiliki flagela.
c. Dinding
sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam
tersusun dari mikrofibril, sedangkan sisi luar tersusun dari lendir. Komponen
kimia mikroribril terutama adalah xilan, sedangkan komponen kimia dinding
mikrofibril luarnya adalah manan. Dinding sel alga merah mengandung
polisakarida tebal dan lengket yang bernilai komersial.
d. Alga
merah Laurencia sp.
e. Memiliki
pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak di dalam
kloroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil
asimilasi. Hasil asimilasinya adalah sejenis karbohidrat yang disimpan dalam
bentuk tepung fluorid, fluoridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes
minyak. Tepung fluorid jika ditambah lodium menunjukkan warna kemerah-merahan.
b) Cara
hidup
Alga
merah umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang heterotrof, yaitu
yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada alga lain
c) Habitat
Alga
merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat hidup alga
cokelat.Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui, hidup di perairan
tawar dan ada juga yang hidup di tanah.Biasanya organisme ini merupakan
penyusun terumbu karang laut dalam.
Alga
merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik di lautan
maupun di perairan tawar.
d) Reproduksi
Alga
merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual.Reproduksi seksual terjadi
melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang talus.Anteridium
menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium. Gametangium betina disebut
karpogonium yang terdapat pada ujung cabang lain.
Karpogonium
terdiri dari satu sel panjang.Bagian karpogonium bawah membesar seperti botol,
sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau benang dan dinamakan trikogen.Inti
sel telur terdapat di bagian bawah yang membesar seperti botol.
Spermatium
mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara pasif). Spermatium
kemudian melekat pada trikogen.Setelah dinding perlekatan terlarut, seluruh
protoplasma spermatium masuk dalam karpogonium.Setelah terjadi pembuahan,
terbentuklah sumbat di bagian bawah.karpogonium.Sumbat itu memisahkan
karpogonium dan trikogen. Zigot hasil pembuahan akan membentuk benang-benang
sporogen. Dalam sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk spora yang
masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebut dinamakan
karpospora.Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen sebagai
protoplasma telanjang berbulu cambuk.Karpospora ini mula-mula berkecambah
menjadi protalium yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru lengkap dengan
alat-alat generatifnya.
Reproduksi
aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetraspora akan menjadi
gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium jantan dan betina akan
bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit kemudian menghasilkan
tetraspora, Contoh anggota-anggota Rhodophyta antara lain: Corrallina,
Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma, dan
Scicania furcellata.
e) Peranan
alga merah dalam kehidupan
Alga
merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara lain
sebagai bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum. Di beberapa
negara, misalnya Jepang, alga merah ditanam sebagai sumber makanan. Selain itu
juga dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai untuk
mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri. Beberapa alga merah yang
dikenal dengan sebutan alga koral menghasilkan kalsium karbonat di dinding
selnya.Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan
ombak.Kelebihan ini menjadikan alga kural memiliki peran penting dalam
pembentukan terumbu karang (Campbell et al. 2003; Solomon et al. 2005).
Poin
kunci
Rhodophyta
berpigmen dominan fikoeritrin, mempunyai pirenoid untuk menyimpan tepung
fluorid dan fluoridosid. Alga merah tidak menghasilkan sel yang motil
C.alga
Keemasan (Chrysophyta)
Chrysophyta
diambil dari kata Yunani chrysos yang berarti emas.Kelompok alga keemasan
memiliki keragaman komposisi pigmen, dinding sel, dan tipe flagela sel. Alga
keemasan mengandung klorofil a dan c, karoten, dan santofil.
a. Ciri-ciri
alga keemasan
Ciri-ciri
alga keemasan adalah sebagai berikut :
a) Bentuk
talus ada yang berupa batang atau telapak tangan.
b) Alga
keemasan yang bersel satu ada yang memiliki 2 flagela heterodinamik, yaitu
sebagai berikut.
1. Satu
flagela mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema. Flagela
seperti ini disebut pleuronematik.Flagela pleuronematik mengarah ke anterior.
2. Satu
flagela lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik,
mengarah ke posterior.
Anggota
Chrysophyta dengan berbagai tipe flagela, yaitu:
a) Synura.
b) Ochromonas,
c) Chromulina,
d) Isochrysis,
e) Chrysochromulina,
f) Prymnesium.
Kedua
flagela heterodinamik ini ada yang hampir sama panjangnya (contohnya pada
synura) ada pula yang sedikit berbeda panjangnya (contohnya pada Ochromonas).
Tidak semua alga.keemasan memiliki flagela heterodinamik, ada pula yang hanya
mempunyai satu flagela atau dua flagela yang sama bentuknya.
c) Pada
kloropas alga keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang merupakan tempat
persediaan makanan. Persediaan makanan berupa krisolaminarin (dahulu disebut
leukosin).Selain itu di dalam vakuola terdapat tetes-tetes minyak.
b. Habitat
Habitatnya
di air tawar atau air laut, serta tempat-tempat yang basah
c. Cara
hidup
Alga
keemasan hidup secara autotrof.Artinya dapat mensintesis makanan sendiri karena
memiliki klorofil untuk berfoto-sintesis.Klorofil yang dimilikinya antara lain
klorofil a, klorofil c, dan karotenoid, termasuk juga fukbsantin.
d. Reproduksi
Reproduksi
pada alga keemasan dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi
aseksual dengan cara membelah diri menghasilkan spora motil berflagela, yang
disebut zoospora. Reproduksi seksual dengan cara membentuk sel khusus yang
disebut auksospora. Auksospora adalah zigot yang dilindungi oleh suatu dinding
sel yang berbeda dengan dinding sel pada umumnya.
e. Peranan
alga keemasan dalam kehidupan
Alga
keemasan merupakan penyusun utama plankton yang berperan penting sebagai
produsen di lingkungan perairan laut.
A. Diatom
(Bacillariophyta)
Inti
sel dan kloropas diatom berwarna cokelat keemasan, tetapi ada juga yang
berwarna hijau kekuningan atau cokelat tua.Sebagian besar diatom bersifat
uni-seluler, walaupun ada juga yang berkoloni.
a. Ciri-ciri
umum diatom
1. Talus
bersel satu. Struktur talus terdiri dari dua bagian, yaitu wadah (kotak)
disebut hipoteka dan tutupnya disebut epiteka.Epiteka berukuran lebih besar
daripada hipoteka.Di antara dua kotak dan tutup terdapat rafe atau celah,
dindingnya mengandung zat kersik (silika).
2. Inti
sel berada di pusat sitoplasma,
3. Kloroplasnya
mempunyai bentuk yang bervariasi, yaitu seperti cakram, seperti huruf H,
periferal, dan pipih.
b. Habitat
Hidup
di air tawar, laut, dan daratan yang lembab sebagai plankton atau bentos.
c. Cara
Hidup
Diatom
termasuk organisme autotrof karena memiliki pigmen-pigmen fotosintesis.Pigmen
fotosintensisnya adalah klorofil a, klorofil c, karoten, fukosantin,
diatoksantin, dan diadi-noksantin.
Siklus
reproduksi aseksual dan seksual pada diatom.
d. Reproduksi
Reproduksi
diatom terjadi secara seksual dan aseksual.Pada saat diatom bereproduksi secara
aseksual melalui mitosis, hipoteka dan epiteka memisah. Setiap bagian akan
membentuk bagian baru di dalam bagian yang lama. Artinya, hipoteka sel lama
menjadi epiteka sel baru dan epiteka sel lama tetap menjadi epiteka sel
baru.Jadi, salah satu sel anakan berukuran tetap, sedangkan satu sel anakan
lainnya berukuran lebih kecil daripada sel induknya.Pembelahan mitosis terus
berlangsung sampai terbentuk sel anakan yang berukuran sekitar 30% dari besar
sel aslinya.Setelah mencapai ukuran minimum tersebut, diatom kemudian
bereproduksi secara seksual.Sel diatom menghasilkan sperma dan telur.Sperma
kemudian bergabung dengan telur membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan berkembang
menjadi berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai ukuran
normal, diatom akan kembali melakukan reproduksi aseksual melalui pembelahan
mitosis.
e. Peran
diatom dalam kehidupan
Diatom
yang mati di lautan akan mengendap di dasar laut menjadi tanah diatom. Tanah
diatom berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat,
dinamit, pembuat saringan, bahan penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis dan
piringan hitam.
B. Alga
Hijau (Chlorophyta)
Alga
hijau memiliki pigmen, hasil metabolisme, dan struktur dinding sel yang mirip
dengan tumbuhan darat.Berdasarkan data molekuler saat ini, banyak ilmuwan yang
memasukkan kelompok ini dalam kingdom Plantae.
a. Ciri-ciri
alga hijau
Ciri-ciri
Chlorophyta adalah sebagai berikut :
a) Ada
yang bersel satu, ada yang membentuk koloni.
b) Bentuk
tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan
tinggi.
c) Bentuk
dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok, busa, jala, atau
bintang. Di dalam kloroplas terdapat ribosom dan DNA.Selain itu terdapat
pirenoid sebagai tempat penyimpanan hasil asimilasi yang berupa tepung dan
lemak.Organel lainnya adalah badan Golgi, mitokondria, dan retikulum
endo-plasma.
d) Pada
sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik mata
merah).
e) Di
dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil, Vakuola
kontraktil berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
f) Inti
sel alga hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang demikian
disebut eukarion.
g) Pada
alga hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.
b. Habitat
Habitat
alga ini di air tawar, air laut, dan tanah-tanah yang basah.Ada pula yang hidup
di tempat yang kering.
c. Cara
Hidup
Alga
hijau hidup secara autotrof.Alga ini berwarna hijau karena adanya klorofil a,
b, beta-karoten, dan santofil.Ada pula yang bersimbiosis dengan jamur membentuk
lumut kerak.
d. Reproduksi
Reproduksi
aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora yang dapat bergerak
atau berpindah tempat.Zoospora berbentuk seperti buah pir yang memiliki dua
sampai empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, dan satu bintik mata berwarna
merah (stigma).
Reproduksi
seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya zigospora.Zigospora
tidak mempunyai alat gerak.
e. Peranan
alga hijau dalam kehidupan
Sifat
alga hijau yang autotrof menjadikannya sebagai produsen penting, di manapun
habitatnya.
Contoh
beberapa jenis alga hijau antara lain Spirogyra, Volvox, Chlamydomonas, Ulva,
dan Stigeoclonium. Berikut ini akan kita bahas tentang Spirogyra, Ulva, dan
Chlorella.
a) Spirogyra
Habitat
Spirogyra adalah di air tawar.Alga ini mudah dikenali karena memiliki kloroplas
besar berbentuk pita melingkar di dalam sel. Reproduksi aseksual dengan
fragmentasi, sedangkan reproduksi seksualnya secara konjugasi.
Proses
konjugasi berlangsung sebagai berikut. Spirogyra yang berbeda jenis berdekatan,
kemudian muncul tonjolan yang saling mendekati hingga bersatu membentuk
pembuluh.Protoplasma dari sel Spirogyra jenis + pindah ke sel Spirogyra jenis
-, sehingga terjadi persatuan plasma (plasmogami) yang kemudian diikuti
persatuan inti (kariogami).Hasil persatuan ini berupa zigospora yang
diploid.Zigospora mengalami meiosis dan terbentuklah empat sel baru yang
diploid.
a. Struktur
tubuh Spirogyra,
b. konjugasi
pada Spirogyra Dari keempat sel ini, ada satu sel yang tumbuh menjadi benang
Spirogyra.
c. Ulva
Koloni
Ulva membentuk suatu lembaran setebal dua sel, lebarnya beberapa cm dan panjang
30 cm atau lebih.Ulva ditemukan pada air asin dan air payau, menempel pada
kayu-kayuan atau batu-batu karang sepanjang pantai.
Reproduksi
aseksualnya dengan zoospora berflagela empat.Reproduksi seksualnya terjadi
dengan bersatunya sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang masing-masing
berbentuk seperti zoospora biasa.Akan tetapi, kedua jenis kelamin itu berukuran
lebih kecil daripada zoospora biasa dan masing-masing berflagela dua.
d. Chlorella
Chlorella
hidup di air tawar, air laut, dan tempat yang basah.Bentuk Chlorella seperti
bola dengan kloroplas berbentuk seperti mangkuk.Chlorella berpotensi menjadi
sumber makanan baru karena beberapa hal berikut:
a. Dalam
lingkungan yang baik, perkembangbiakan berlangsung cepat. Suhu ideal untuk
fotosintesisnya ialah sekitar 25 °C.
b. Jika
dalam kulturnya dimasukkan zat organik sederhana, yaitu karbon dioksida dan
cahaya, alga ini akan berfotosintesis dan menghasilkan karbohidrat, protein,
serta lemak.
Ulva
dan siklus hidupnya
Jika
intensitas cahaya, lama penyinaran, dan mineral yang terdapat dalam substratnya
diatur dengan tepat, alga ini akan menghasilkan karbohidrat, protein, dan lemak
dengan perbandingan yang sesuai dengan kehendak kita.
a) Chloropyta
(ganggang hijau)
Mempunyai
pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat
melakukan fotosintesis.90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut.Yang hidup
di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah.
Ganggang
hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara cara
reproduksi dengan fragmentasi dan koyugasi. Contoh:
a. Chlorella
: bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup
di air tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan
tiap sel membentuk 4 sel anakan. Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat
dimanfaatkan kelak untuk memproduksi bahan makanan baru bagi manusia, yakni
protein, lemak dan karbohidrat.
b. Ulva
: terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan
dapat dimakan.
c. Spiroggyra:
berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang
airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan
konyugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua
tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai
gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah
plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid,
zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan
hanya satu sel yang menjadi individu baru.
d. Chlamidomonas:
berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus.
Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan
tepung (amilum).Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.
e. Euglena:
juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil
juga dapat berpindah tempat.
f. Hydrodictyon:
ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif
dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang
generatif dengan konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan
zigospora.
g. Oedogonium:
biasanya melekat pada tanaman air, rumaha siput dan lain-lain.
h. Chara
: bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang
beruas-ruas dan tiap ruas bercabang kecil.
Peranan
ganggang hijau dalam kehidupan :
1. Menguntungkan :
1. Menguntungkan :
ü sebagai
plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
ü dapat
dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
ü penghasil
O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
1. Merugikan
:
ü ganggang
hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah
warna dan berbau.
D. CIRI-CIRI
UMUM ALGA MAKROSKOPIS
1) Tubuhnya
tersusun dari banyak sel.
2) Strukturnya
tubuhnya berupa thallus yaitu suatu struktur yang belum dapat dibedakan dengan
jelas antara akar,batang,daun.
3) Di
dalam sel-sel tubuhnya terdapat pigmen penyerap cahaya yang berupa kloroplas
atau kromatofor.
4) Bersifat
Autotrof yang dapat menghasilkan zat organic dan oksigen melalui proses
fotosintesis.
5) Dapat
berkembangbiak dengan cara aseksual dan seksual.
E. STRUKTUR
ANATOMI THALLUS
Struktur
anatomi thallus pada setiap alga makroskopis berbeda-beda.Ada thallus yang
memiliki percabangan dan ada pula yang tidak.
F. PERCABANGAN
THALLUS
Percabangan
Thallus terbagi menjadi:
a) Dichotomus (bercbang
dua terus menerus)
b) Pectinate (berderet
searah pada satu sisi thallus utama)
c) Pinnate (bercabang
dua-dua pada sepanjang thallus utama secara berselang-seling)
d) Verticillate (cabangnya
berpusat melingkari aksis atau sumbu utama)
G. SIFAT
SUBSTANSI THALLUS
Sifat
substansi thallus juga beraneka ragam, ada yang lunak seperti
glatin(gelatininous), mengandung zat kapur(calcareous), lunak seperti tulang
rawan(cartilagineous),dan berserabut(spongius).
Sebagian
besar alga mempunyai dinding sel yang jelas, tetapi beberapa marga dan sel-sel
reproduktif tertentu tidak mempunyai dinding sel.Materi penyusun dinding alga
adalah :Selulosa,xilan,manan,polisakarida yang mengandung sulfat asam
alginate,protein,silicon,dan .Dinding sel alga tidak dibentuk oleh satu senyawa,
tetapi merupakan matriks dari satu materi yang bergantian dengan materi
lainnya atau terbentuk dari lapisan-lapisan berbagai materi yang berbeda.
Semua
golongan alga mengandung klorofil dan beberapa karotenoid.Dalam pigmen
karotenoid termasuk karoten dan xantofil. Disamping pigmen tersebut di atas
yang larut dalam pelarut organic, ada pula pigmen yang larut dalam air, yaitu
fikobiliprotein,atau fikobilin. Pigmen ini terdapat dalam alga biri dan alga
merah.
Walaupun
alga tidak memiliki organ batang,akar,daun,dan bunga, namun bentuknya berkisar
dari tumbuhan yang bersel tunggal (mikroskopik) sampai yang bersel banyak
(makroskopik) yang sangat kompleks yang panjangnya mencapai 70 meter. Kaena
demikian besarnya kisaran bentuk alga ,maka bentuk alga dapat dibedakan sebagai
berikut.
a. Bersel
tungal, bersel tunggal yang dapat bergerak contohnya : Chlorella,Synecoccus
b. Thallus
bersel banyak , dibagi menjadi 5 bentuk sebagai berikut
:
c. Koloni,
Koloni yang dapat bergerak contohnya :Volvox ,Pandorina,Koloni yang kokoid yang
tidak dapat bergerak contohnya Hydrodiction,Pediastrum
d. Agregat,contohnya
Palmella,Gloeocapsa
e. Fillament,filament
yang bercabang contohnya Ulothrix,Spirogyra.Fillament yang bercabang ,contohnya
Cladophora.Fillament yang heterotrikos,contohnya
Chaelophora,ectocarpus,Stigeolonium, Parenkim semu contohnya:Nemaliun.
f. Sipon,contohnya
briopsis,Vancheria
g. Thallus
parenkim, contohnya Ulva, Porphyra, Panctaria.
Keragaman
alga makroskopis relative rendah dengan jumlah spesies sekitar 8000
spesies.Walaupun alga makroskopis diketahui menyebar secara luas mulai dari
perairan kutub sampai pada perairan tropis baik di belahan bumi utara maupun di
belahan bumi selatan, namun masing-masing spesies alga makroskopis memiliki
daerah persebaran tertentu pada laut-laut di seluruh belahan dunia.
H. MACAM-MACAM
BENTUK TUBUH ALGA
a. Bentuk
uniseluler: bentuk uniseluler yang berflagela dan yang tidak berflagela.
b. Bentuk
multiseluler:
i. a.
koloni yang motil, b. koloni yang kokoid
ii. Agregasi:
bentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal.
iii. Bentuk
filamentik: filamen sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh, filamen
pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial.
iv. Bentuk
sifon/pipa.
v. Pseudoparenkhimatik.
I. REPRODUKSI
Vegetatif:
fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan hormogonia.
Aseksual:
pembentukan mitospora, zoospora, aplanospora, hipnospora, stadium pamela.
Reproduksi
aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang
masing-masing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel
umumnya terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen
atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi melalui
fragmentasi.Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya koloni menjadi beberapa
bagian.
Selain
melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat bereproduksi melalui
pembentukan zoospora.Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh
selaput dan dapat bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau
lebih flagela.Setiap zoospora merupakan calon individu baru.
Seksual:
isogami, heterogami yang terdiri dari anisogami dan oogami, aplanogami,
autogami.
Reproduksi
seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi
individu baru.Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami.
Pada
tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya
dapat bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami
dormansi, maka disebut zigospora.
Pada
tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina.Gamet
betina atau telur berukuran besar dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan
berukuran kecil dan dapat bergerak.Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah
tetapi mengalami dormansi, maka disebut oospora.
J. PERGANTIAN
KETURUNAN
Pergantian
keturunan haplobiontik terdiri dari: pergantian keturunan yang haplontik dan
diplontik.
Pergantian
keturunan yang isomorfik dan heteromorfik.
Klasifikasi
alga didasarkan pada morfologi sel-sel reproduksin, pigmen dalam plastida dari
sel vegetatif, dan macam ,makanan cadangan .Semua alga mengandung klorofil tetapi
ada pigmen lain yang ,menyusun yang terkandung dalam plastida.
Alga
yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan yang
hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga yang bersifat bentik
digolongkan menjadi :
a.
epilitik (hidup di atas batu)
b.
epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c.
epipitik (melekat pada tanaman)
d.
epizoik (melekat pada hewan).
Berdasarkan habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :
a) alga
subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan
b) alga
intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik
turunnya air akibat pasang surut
c) alga
sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air
alga
edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.
0 komentar: